tag:blogger.com,1999:blog-85290172963737447212024-02-20T00:01:16.034-08:00Farmasi LingkunganAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-90380942545813723892013-05-14T05:41:00.001-07:002013-05-14T08:38:04.152-07:00About <div style="text-align: justify;">
Dibalik layar pembuatan blog :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Assalamu'alaikum, wr.wb</div>
<div style="text-align: justify;">
Pengen tau kan siapa aja yang udah ngedesain atau orang-orang kece yang berada dibalik layar pembuatan blog ini ?? </div>
<div style="text-align: justify;">
Langsung aja yaa...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama-tama kami akan memperkenalkan diri masing-masing.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNHx9Nb231TPZYOYMrijehY3cmgLxW4uVc0xYH0stSxNK4unAO8PObnbl-1ZyMo1eR_RmKIZECdgMGef8j_RRzN0XYjbISsLjqAiZOKyYDqbCF4JH3RkAvqWheXMHav6njAZjCP8Bi0Hs/s1600/newwwwww.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNHx9Nb231TPZYOYMrijehY3cmgLxW4uVc0xYH0stSxNK4unAO8PObnbl-1ZyMo1eR_RmKIZECdgMGef8j_RRzN0XYjbISsLjqAiZOKyYDqbCF4JH3RkAvqWheXMHav6njAZjCP8Bi0Hs/s320/newwwwww.JPG" width="225" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: justify;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nama : Gladisa Maulida Yustiani</div>
<div style="text-align: justify;">
NIM : 3311121119</div>
<div style="text-align: justify;">
Status : Mahasiswi di Universitas Jenderal Achmad Yani</div>
<div style="text-align: justify;">
Jurusan : Farmasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Angkatan : 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
FB : Gladisa Maulida</div>
<div style="text-align: justify;">
Twitter : @GladisaMy</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ibA2oAGIMaWAFFiv1fIO4o4-6LSxUn3EfJYXS19oXiknIOThh5f3qCzRblVvplbcKFOoX8mNoUZAYJ5RRVhWPqrIDoESM0mL0FI6bHbsrEo4n0GqiYE7K3cYrYRpul-B9OM7CCSTXMg/s1600/DSC00747new.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6ibA2oAGIMaWAFFiv1fIO4o4-6LSxUn3EfJYXS19oXiknIOThh5f3qCzRblVvplbcKFOoX8mNoUZAYJ5RRVhWPqrIDoESM0mL0FI6bHbsrEo4n0GqiYE7K3cYrYRpul-B9OM7CCSTXMg/s1600/DSC00747new.jpg" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nama : Febi Vriliani Ramdan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
NIM : 33111211</div>
<div style="text-align: justify;">
Status : Mahasiswa di Universitas Jenderal Achmad Yani</div>
<div style="text-align: justify;">
Jurusan : Farmasi</div>
<div style="text-align: justify;">
Angkatan : 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
FB : </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Twitter : @vriliano </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO2j55b8ByP2sRMfeInwcIqDEgpxadnze0sM3ppQ0pzui2qfJys-LA1bnRPl5vU-sHfY9NyFeSeh7R3LSSP3hm6-FGgLzZbBsAWG2s0uee_auv6KjH-IFiRW4jnRxHWtKtVZEtOua9SoE/s1600/20130430_135039+new.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhO2j55b8ByP2sRMfeInwcIqDEgpxadnze0sM3ppQ0pzui2qfJys-LA1bnRPl5vU-sHfY9NyFeSeh7R3LSSP3hm6-FGgLzZbBsAWG2s0uee_auv6KjH-IFiRW4jnRxHWtKtVZEtOua9SoE/s1600/20130430_135039+new.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both;">
Nama : Elga Fitrya Wulandari</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
NIM : 3311121133</div>
<div>
Status : Mahasiswi di Universitas Jenderal Achmad Yani</div>
<div>
Jurusan : Farmasi</div>
<div>
Angkatan : 2012</div>
<div>
FB : Elga Fitrya Wulandari</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
Twitter : @elgafitrya</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah itu barusan perkenalan dari kami.. Well.. Blog ini dibuat awal mulanya sebagai tugas besar salah satu mata kuliah Teknologi Informasi yang diberikan dosen kami yaitu Ibu Rezky. Isi blog kami adalah tentang "PENCEMARAN LINGKUNGAN" dimana isinya yaitu ada Pencemaran Air, Pencemaran Tanah dan Pencemara Udara. Disini kami memberikan informasi tentang berbagai percemaran lingkungan yang menyangkut tentang Farmasi Lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semoga blog ini bermanfaat bagi pembaca yaa.. Jika ada kritik dan saran silahkan bisa langsung comment di blog ini atau via email : glafega.fad@gmail.com . Terima Kasih banyak :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Wassalamu'alaikum, wr.wb</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-2745691860017312952013-05-13T05:36:00.001-07:002013-05-14T08:45:41.615-07:00WELCOME TO OUR BLOG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQa0spjFqdA6fhMMKuMrUv9wwkZy180qo8mc3qjW6Im8M0A4EhLWLq3yPKx4Z4IqZMajIrvNAV1KryJLDLBzd6Ws7DtmkwsTNgXLPOBg2Em6u3kz5WOsmqbCNb3xsWuQw5a_KtMHO3rk/s1600/asss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEQa0spjFqdA6fhMMKuMrUv9wwkZy180qo8mc3qjW6Im8M0A4EhLWLq3yPKx4Z4IqZMajIrvNAV1KryJLDLBzd6Ws7DtmkwsTNgXLPOBg2Em6u3kz5WOsmqbCNb3xsWuQw5a_KtMHO3rk/s640/asss.jpg" width="640" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-5150460200369422362013-05-13T03:14:00.004-07:002013-05-14T05:30:47.416-07:00POLUSI AIR TANAH AKIBAT LIMBAH INDUSTRI DAN RUMAH TANGGA SERTA PEMECAHANNYA <span style="text-align: justify;">I. LATAR BELAKANG</span><br />
<div style="text-align: justify;">
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah (nomad), kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Lingkungan mempunyai daya dukung dan daya lenting. Daya dukung berarti kemampuan lingkungan <br />
<a name='more'></a>untuk dapat memenuhi kebutuhan sejumlah makhluk hidup agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar didalamnya. Daya lenting berarti kemampuan untuk pulih kembali kepada keadaan setimbang. Kegiatan manusia amat berpengaruh pada peningkatan atau penurunan daya dukung maupun daya lenting lingkungan. Manusia dapat meningkatkan daya dukung lingkungan, tetapi karena keterbatasan kemampuan dan kapasitas lingkungan, tidak mungkin terus ditingkatkan tanpa batas, sehingga manusia secara sadar ataupun tidak menyebabkan ketidaksetimbangan atau kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Lahar dan batu-batu besar dapat merubah bentuk muka bumi. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.</div>
<div style="text-align: justify;">
(1) Disampaikan pada Pemberdayaan Masyarakat tentang Konservasi Air Tanah di Wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung, Aula Kecamatan Rancaekek, 30 Oktober 2007.Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan. Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Khususnya di daerah Bandung dan sekitarnya, pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah,banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisisi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
II. JENIS-JENIS PENCEMARAN</div>
<div style="text-align: justify;">
2.1. Pencemaran Udara</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan seperti CO2, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok. Gas CO2 yang berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar fosil dan akibat pembakaran kayu. Kadar gas CO2 yang semakin meningkat di udara tidak dapat segera di ubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan dunia yang di tebang setiap tahunnya. Ini merupakan masalah global. Bumi seperti di selimuti oleh gas dan debu pencemar. Kandungan gas CO2 yang tinggi menyebabkan cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan lagi ke angkasa, sehingga suhu bumi semakin memanas. Inilah yang disebut efek rumah kaca (Green House). Jika hal ini terus berlangsung, maka es di kutub akan mencair dan daerah dataran rendah akan terendam air. Gas CO dapat membahayakan orang yang mengisapnya. Jika proses pembakaran tidak sempurna, maka akan menghasilkan karbon monoksid (CO). Gas CO jika terhirup akan mengganggu pernapasan. Gas ini sangat reaktif sehingga mengganggu pengingatan oksigen oleh hemoglobin dalam darah. Jika berlangsung terus menerus, dapat mengakibatkan kematian. Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak bereaks, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berbahaya. Banyak di gunakan untuk mengembangkan busa kursi, untuk AC, pendingin lemari es dan penyemprot rambut. Tetapi, ternyata ada juga keburukan dari gas ini. Gas CFC yang naik ke atas dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3), yang merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Radiasi ultra violet dapat mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon. Gas SO dan SO2 juga dihasilkan dari hasil pembakaran fosil. Gas ini dapat bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan dan menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan ini mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat, serta bangunan-bangunan jadi cepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2.2. Pencemaran Air</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencemaran air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan air tanah yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar jika tidak dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Walaupun fenomena alam, seperti gunung meletus, pertumbuhan ganggang, gulma yang sangat cepat, badai dan gempa bumi merupakan penyebab utama perubahan kualitas air, namun fenomena tersebut tidak dapat disalahkan sebagai penyebab pencemaran air. Pencemaran ini dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga, industri, dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa bahan bakar, tumpaham minyak tanah dan oli merupakan sumber utama pencemaran air, terutama air tanah. Disamping itu penggundulan hutan, baik untuk pembukaan lahan pertanian, perumahan dan konstruksi bangunan lainnya mengakibatkan pencemaran air tanah. Limbah rumah tangga seperti sampah organik (sisa-sisa makanan), sampah anorganik (plastik, gelas, kaleng) serta bahan kimia (detergen, batu batere) juga berperan besar dalam pencemaran air, baik air di permukaan maupun air tanah. Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia merupakan</div>
<div style="text-align: justify;">
racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang. Adapuan sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman, konduktivitas listrik, suhu dan pertilisasi permukaan air. Di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, pencemaran air (air permukaan dan air tanah) merupakan penyebab utama gangguan kesehatan manusia/penyakit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air.Secara umum, sumber-sumber pencemaran air adalah sebagai berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak tanah yang ditimbun dalam tanah)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Limbah pengolahan kayu</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).</div>
<div style="text-align: justify;">
2.3. Pencemaran Tanah</div>
<div style="text-align: justify;">
Pencemaran ini banyak diakibatkan oleh sampah, baik yang organik maupun nonorganik. Sampah organik dapat di uraikan oleh mikroba tanah menjadi lapisan atas tanah yang di sebut tanah humus. Akan tetapi, sampah anorganik/nonorganik tidak bisa diuraikan. Bahan pencemar itu tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Zat-zat limbah yang meresap ke tanah juga tidak dapat hilang dalam jangka waktu yang lama. Zat-zat limbah yang masuk ke tanah di serap oleh tanaman dan tetap menetap di dalam tubuh tumbuhan itu, karena tumbuhan tidak dapat menguraikannya. Limbah industri yang mengotori tanah biasanya adalah pupuk yang berlebihan dan penggunaan herbisida serta pestisida. Zat pencemar yang menetap pada tumbuhan itu, terus berpindah melalui jalur rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Sehingga perpindahan itu menyebabkan adanya zat pencemar dalam setiap tubuh organisme yang melangsungkan proses rantai makanan. Hal ini akan menimbulkan menurunnya kualitas organisme, berupa kurangnya ketahanan terhadap gangguan dari luar. Selain pencemaran, kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh pengambilan sumber daya alam dan pemanfaatannya, serta pola pertanian. Kerusakan itu antara lain terjadinya erosi dan banjir. Kerusakan lingkungan yang menimbulkan banyak bencana menimbulkan gagasan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kerusakan itu. Manusia berusaha melakukan penanggulangan kerusakan lingkungan dan</div>
<div style="text-align: justify;">
mengadakan perbaikan terhadap kerusakan itu. Pencegahan kerusakan lingkungan dan pengusahaan kelestarian dilakukan baik oleh pemerintah maupun setiap individu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
III. SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada prinsipnya ada tiga (3) hal yang dapat dilakukan dalam rangka pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan kerusakan lingkungan akibat pencemaran, yaitu :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Tindakan secara administratif,</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Tindakan dengan menggunakan teknologi,</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Tindakan melalui edukatif/pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.1. Tindakan Secara Administratif</div>
<div style="text-align: justify;">
Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah, dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982. Disahkan presiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982 yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum membangun pabrik atau proyek lainnya, para pengembang diharuskan melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ).Analisis dampak dari berdirinya industri tersebut tujukan kepada pengelolaan santasi secara luas terhadap lingkungan sekitarnya. Pemerintah juga mengeluarkan baku mutu lingkungan, yaitu standar yang ditetapkan untuk menentukan mutu lingkungan. Selain itu pemerintah juga mengeluarkan program yang meliputi berbagai sektor dalam pembangunan berkelanjutan sehingga di harapkan pembangunan dapat berlangsung lestari dengan mempertahankan fungsi</div>
<div style="text-align: justify;">
lingkungan lestari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.2. Tindakan dengan Menggunakan Teknologi</div>
<div style="text-align: justify;">
Penanggulangan secara teknologis, adalah dengan cara membangun unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan menggunakan bakteri pengurai limbah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3.3. Tindakan Melalui Edukatif/Pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya kelestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah tangga. Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara swadaya. Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta botol kaleng dan sampah organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu teknik pengolahan sampah organik rumah tangga adalah menggunakan “KERANJANG TAKAKURA”.Keranjang Takakura (Mr. Takakuradalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organik rumah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter.Berikut ini cara pengolahan sampah organik menggunakan metoda keranjang Takakura :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa masuk) dan tutupnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan-bahan yang akan dikomposkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalam doos selapis saja setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ni berfungsi sebagai starter proses pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalam keranjang. Bahan-bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai. Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm x 2 cm.</div>
<div style="text-align: justify;">
5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu tambahkan lagi selapis kompos yang sudah jadi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
IV. PENUTUP</div>
<div style="text-align: justify;">
Persoalan kerusakan lingkungan akibat industri dan rumah tangga, khususnya di Negara berkembang seperti Indonesia sudah sangat kompleks dan sudah menghawatirkan. Karena itu perlu kesadaran semua pihak untuk turut menangai pencemaran lingkungan. Pemerintah melalui kebijakan dan aturan harus mampu mengatur industi dalam pengolahan limbah baik cair, kayu dan udara. Pihak industri pun harus menyadari peranan pencemarannya yang sangat besar sehingga harus mau membangun pengolahan limbah. Masyarakat pun harus mempunyai peranan yang sangat besar dalam pengolahan limbah rumah tangga dan lingkungan sekitar sehingga kelestarian lingkungan baik, udara, tanah maupun air dapat terjaga dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
V. REFERENSI</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Http://en.wikipedia.org/wiki/Water_polution</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Komposter Keranjang Takakura : Sampah diolah menjadi berkah</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-41578608340681224192013-05-13T03:07:00.007-07:002013-05-14T05:34:10.066-07:00Faktor penyebab pencemaran air <div style="color: black; text-align: justify;">
Secara umum, pencemaran air dapat dikategorikan sebagai berikut.<br />
<br />
a) Infection Agent<br />
Infection agent merupakan bahan pencemar yang dapat menyebabkan gangguan
kesehatan manusia (penyakit). Bahan pencemar ini berupa mikroorganisme
patogen yang berasal dari excreta manusia dan hewan yang tidak dikelola
dengan baik. Untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme patogen di dalam
air, dapat digunakan bakteri Coliform sebagai bakteri penunjuk
(indicator organism). Jika dalam sampel air itu ditemui indicator
organism, air tersebut sudah tercemar oleh tinja (mikroorganisme
patogen). Akan tetapi, jika di dalam air tidak ditemukan indicator
organism, air tersebut tidak tercemar oleh tinja (mikroorganisme
patogen).<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
b) Zat-Zat Pengikat Oksigen<br />
Dissolved Oxygen atau jumlah oksigen terlarut adalah indicator yang baik
untuk menentukan kualitas air. Kandungan oksigen dalam air di atas 6
ppm dapat mendukung kehidupan tumbuhan, ikan, dan makhluk hidup dalam
air. Kandungan oksigen kurang dari 2 ppm hanya dapat mendukung kehidupan
cacing, bakteri, jamur, dan mikroorganisme pengurai. Oksigen yang
terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen dan proses fotosintesis
fitoplankton. Oksigen digunakan untuk proses respirasi makhluk hidup air
dan proses kimia dalam air. Tahukah kalian tentang siklus oksigen
(oxygen)? Jika dalam suatu perairan banyak kemasukan sisa makanan,
jumlah mikroorganisme dalam perairan tersebut akan meningkat. Hal ini
akan berakibat pada peningkatan jumlah oksigen dalam air yang digunakan
untuk pernapasan mikroorganisme sehingga menurunkan jumlah oksigen
terlarut. Jika bahan organik telah habis, jumlah mikroorganisme akan
berkurang pula sehingga secara alamiah kandungan oksigen di dalam akan
naik dan kembali stabil. Bagaimana jika terjadi pembuangan sisa makanan
ke dalam perairan tersebut secara terus-menerus?<br />
<br />
c) Sedimen<br />
Sedimen terdiri atas tanah dan pasir yang masuk ke air dari erosi atau
banjir dan dapat menimbulkan pendangkalan aliran sungai. Selain itu,
sedimentasi dapat menimbulkan kekeruhan air yang menghalangi penetrasi
cahaya matahari sehingga mengganggu proses fotosintesis fitoplankton
yang berarti pula berkurangnya pasokan oksigen dalam air.<br />
<br />
d) Nutrisi atau Unsur Hara (Nitrat dan Posfat)<br />
Nutrisi atau unsur hara dapat mengakibatkan peningkatan produktivitas
primer yang ditimbulkan oleh adanya penyaringan air dengan unsur hara
yang dibutuhkan oleh tumbuhan (Eutrofikasi). Keadaan ini dapat
meningkatkan populasi ganggang dan bakteri dalam perairan tersebut.
Akibatnya, air menjadi keruh dan bau. Selain itu, juga menghambat proses
masuknya oksigen ke perairan yang secara tidak langsung dapat
menurunkan kadar oksigen di dalam air.<br />
<br />
e) Pencemar Anorganik<br />
Bahan pencemar anorganik adalah logam, garam, asam, dan basa. Merkuri,
kadmium, timbel, dan nikel adalah logam dengan kadar yang relatif kecil
sudah dapat mengakibatkan pencemaran. Ingat kejadian di teluk Minamata?
Asam dapat masuk ke dalam air dari produk samping proses industri dan
pelapisan logam. Asam dan basa ini dapat menyebabkan perubahan pH air
yang dapat mengganggu kehidupan di dalam air. Contoh lain, kasus
keracunan kobalt yang terjadi di Nebraska merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh kontaminasi kobalt
di dalam air. Akibat keracunan ini timbul penyakit jantung, kerusakan
kelenjar gondok, darah tinggi, dan kaki bengkak.</div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG6DLWvn9cv356rxHIBu4F5qEhM0nY0hs5M1eMeET8rYjN8Ux02CsHOidS4Yho6O315RoxpbusbcgOX-yTo09LZoXiBXmeBUuh9JrDvTQPlU-iU8MYD1YWnGRjR32pWQg8FihY3qpjlCk/s1600/Water-Pollution.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjG6DLWvn9cv356rxHIBu4F5qEhM0nY0hs5M1eMeET8rYjN8Ux02CsHOidS4Yho6O315RoxpbusbcgOX-yTo09LZoXiBXmeBUuh9JrDvTQPlU-iU8MYD1YWnGRjR32pWQg8FihY3qpjlCk/s320/Water-Pollution.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-50052597231890311792013-05-13T02:45:00.002-07:002013-05-14T05:36:00.689-07:00PENCEMARAN UDARA<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioI6Pr4m0VJ7CpgcvMRGFLHjnfLIDe-IueX5aX9RJIJ6__rdLUqopZcmkH1eHwNu8KeZv15AcSb4qBPYgZiITkQ4I_7rX-V2WlhYXGVgH4R3e4m3LzPdfMrNAlfUaBWngmNfxL_9185WY/s1600/pencemaran_udara_seg_3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioI6Pr4m0VJ7CpgcvMRGFLHjnfLIDe-IueX5aX9RJIJ6__rdLUqopZcmkH1eHwNu8KeZv15AcSb4qBPYgZiITkQ4I_7rX-V2WlhYXGVgH4R3e4m3LzPdfMrNAlfUaBWngmNfxL_9185WY/s320/pencemaran_udara_seg_3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt;">Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut
mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara
bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair
atau padat.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1)Pencemar Udara
Berbentuk Gas</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke
lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang
berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa
nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi
di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat
mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah
dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S
dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2
dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.
Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.<br />
<br />
<b>2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat</b><br />
Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel
dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan
sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.<br />
<br />
Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu,
dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk
sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut
merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.<br />
<br />
Partikel yang mencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang
digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar
pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan
klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan
oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.</span></div>
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 300px;">
<tbody>
<tr style="mso-yfti-firstrow: yes; mso-yfti-irow: 0; mso-yfti-lastrow: yes;">
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"><br /></td>
</tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 12.0pt; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan,
misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.<br />
<br />
<b>1. CO2</b><br />
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya kadar CO2 di
udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan
bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan
pembakaran kayu. Meningkatnya kadar CO2 di udara tidak segera diubah menjadi
oksigen oleh tumbuhan karena banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang.
Sebagaimana diuraikan diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.<br />
<br />
<b>2. CO</b><br />
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya, menghidupkan mesin
mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses pembakaran di mesin tidak sempurna,
maka proses pembakaran itu menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar
memenuhi ruangan. Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut.
Selain itu, menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup
juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil, sehingga
dapat menyebabkan kamatian.<br />
<br />
<b>3. CFC</b><br />
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena tidak
beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat digunakan misalnya untuk mengembangkan busa
(busa kursi), untuk AC (freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut
(hair spray).<br />
Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat lapisan gas
ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari pengaruh cahaya ultraviolet.
Kalau tidakl ada lapisan ozon, radiasi cahaya ultraviolet mencapai permukaan
bumi, menyebabkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan
mutasi genetik, menyebebkan kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC
mencapai ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon
tersebut “berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan
melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar. Saat
ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu penggunaan AC
harus dibatasi.<br />
<br />
<b>4. SO, SO2</b><br />
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen oksida dan
air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka terjadilah hujan asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati. Produksi
pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan –bangunan kuno,
seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula bangunan gedungdan
jembatan.<br />
<br />
<b>5. Asap Rokok</b><br />
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok. Asap
rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat menyababkan batuk kronis,
kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan
kesehatan lainnya. Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok pasif.
Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak
merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan. Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di
bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang lain
yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">AKIBAT YANG DITIMBULKAN DARI PENCEMARAN UDARA :</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<ul style="text-align: justify;" type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Terganggunya
kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis,
emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.<br />
Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya
warna cat.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Terganggunya
oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman
akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Adanya
peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu
udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es
di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga
mempengaruhi keseimbangan ekologi.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; tab-stops: list 36.0pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Terjadinya
hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.</span></li>
</ul>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia
manusia.</span></b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br />
Sebagai Contoh :<br />
1. Mata<br />
Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam jumlah
banyak, penglihatan menjadi kabur.<br />
2. Hidung,Tenggorokan, dan paru-paru<br />
Ozon ( O3 ) menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan terasa terbakar.
Ozon juga dapat memperkecil paru-paru.<br />
3. Jantung<br />
CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan sel darah
merah terhambat dan menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit pada dada disebabkan
oleh<br />
rendahnya kadar O2.<br />
4. Otak<br />
Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah, karena kadar O2 di dalam otak
menurun pada saat CO tertutup. Pencemaran udara dapat menimbulkan gangguan pada mata, saluran pernapasan,
jantung, dan otak manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-7545187348249535532013-05-13T02:40:00.002-07:002013-05-14T05:34:39.339-07:00Sumber pencemaran tanah<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak
jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara
dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada
umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida
karbon, oksida nitrogen,</span><span style="font-family: TimesNewRoman; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: TimesNewRoman;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">oksida
belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun
ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan
terjadinya pencemaran pada tanah.Air permukaan tanah yang mengandung bahan
pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri,
sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari
daerah pertanian,limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang
dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar
tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari,
sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang
meletus /kendaraan bermotor dan limbah industri</span><span style="font-family: TimesNewRoman; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: TimesNewRoman;">.</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">KOMPONEN
BAHAN PENCEMARAN TANAH</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "TimesNewRoman\,Bold"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "TimesNewRoman\,Bold";">Limbah domestik<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Limbah domestik
dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan
swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat
dan cair. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "TimesNewRoman\,Bold"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "TimesNewRoman\,Bold";">Limbah padat<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berupa
senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme
seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan,
menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh
hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke
lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita
setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang
menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak
tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang
dan jumlah mikroorganisme di dalam tanah pun akan berkurang akibatnya tanaman
sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang</span><span style="font-family: TimesNewRoman; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: TimesNewRoman;">.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 14.2pt; margin-right: 0cm; margin-top: 0cm; mso-add-space: auto; mso-layout-grid-align: none; mso-list: l0 level1 lfo1; text-autospace: none; text-indent: -14.2pt;">
<b><span style="font-family: "TimesNewRoman\,Bold"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-family: "TimesNewRoman\,Bold";">Limbah cair<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berupa;
tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan
air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Limbah industri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Limbah
Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan
hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan
industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal,perak,
khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan
logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat
beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan
kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap
kesuburan tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-autospace: none;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Limbah pertanian<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Limbah
pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau
tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman.
Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur
tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami
jenis tanaman tertentu karena hara tanah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">semakin
berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi
juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah
tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida
yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida
tersebut. <o:p></o:p></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-73560347805423770852013-05-13T02:36:00.001-07:002013-05-14T05:35:25.178-07:00Pencemaran tanah terhadap Lingkungan<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj35MmmfBTDoXJVS7P9jKp1oOtlQ2co8pSsp1oieExES-XB0Q29iY4A6VZ8kmRgemG_L2krEbdJ3IfBvSro6D2dEoFbeQngfgXuuOQOQkSXe0qwMQ0vRLOXKihcAgqGYyT5wfMCW_ISLAg/s1600/images+%283%29.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="370" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj35MmmfBTDoXJVS7P9jKp1oOtlQ2co8pSsp1oieExES-XB0Q29iY4A6VZ8kmRgemG_L2krEbdJ3IfBvSro6D2dEoFbeQngfgXuuOQOQkSXe0qwMQ0vRLOXKihcAgqGYyT5wfMCW_ISLAg/s640/images+%283%29.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,
penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah
serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.<o:p></o:p> Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk
ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.</span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"></span><br />
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Perubahan Fungsi Lahan Dan Pencemaran Tanah </span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pergeseran fungsi lahan akibat industrialisasi, dengan merubah fungsi lahan
pertanian telah menyebabkan luas daerah resapan air dibanyak daerah di
Indonesia. Disamping merubah fungsi lahan kegiatan industri ini juga telah
berdampak pada terjadinya pencemaran tanah dan badan air. Akibat pencemaran ini
antara lain juga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk
pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup
lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kegaiatan lain yang berdampak pada ikutan kerusakan dan pencemaran tanah,
sedimentasi, erosi serta kekeringan, adalah kegiatan pertambangan. Kerusakan
akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan
bumi <i>(landscape)</i>, terutama pertambangan yang dilakukan secara
terbuka <i>(opened mining) </i>meninggalkan lubang-lubang besar di
permukaan bumi. Untuk memperoleh bijih tambang, permukaan tanah dikupas dan
digali dengan menggunakan alat-alat berat. Para pengelola pertambangan
meninggalkan areal bekas tambang begitu saja tanpa melakukan upaya rehabilitasi
atau reklamasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Terjadinya Pencemaran Tanah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tanah dikatagorikan subur apabila tanah mengandung cukup nutrisi bagi
tanaman maupun mikro organisme, dan dari segi fisika, kimia, dan biologi
memenuhi untuk pertumbuhan. Tanah dapat rusak karena terjadinya pencemaran
tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana materi fisik, kimia, maupun
biologis masuk dan merubah alami lingkungan tanah. Pencemaran dapat terjadi
karena kegiatan rutin manusia maupun akibat keceroban, seperti kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan yang tercemar dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
armada pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara
tidak memenuhi syarat (<i>illegal dumping</i>).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apabila diklasifikasikan maka pencemaran tanah dapat terjadi karena hal-hal
di bawah ini, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> </span><u style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;">Pencemaran
langsung</u><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> : Pencemaran ini misalnya terjadi karena penggunaan pupuk
secara berlebihan, pemberian pestisida, dan pembuangan limbah yang tidak dapat diuraikan
seperti plastik, kaleng, botol, dan lain-lainnya.</span></li>
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> </span><u style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;">Pencemaran
melalui air</u><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> : Air yang tercemar (mengandung bahan pencemar/polutan)
akan mengubah susunan kimia tanah sehingga mengganggu jasad yang hidup di dalam
atau di permukaan tanah.</span></li>
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> </span><u style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;">Pencemaran
melalui udara</u><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> : Udara yang tercemar akan menurunkan hujan yang
mengandung bahan pencemar yang mengakibatkan tanah tercemar juga.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bahan-bahan kimia termasuk pestisida dan berbagai bentuk detergen disamping
bermanfaat apabila dipergunakan secara berlebihan akan menimbulkan berbagai
bentuk pencemaran terhadap lingkungan termasuk tanah. Beberapa jenis polutan
tersebut menyebabkan jenis pencemaran yang relatif permanen karana bersifat
sulit terurai di alam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 18.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 3; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pencemaran Tanah<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Berbagai dampak ditimbulkan akibat pencemaran tanah, diantaranya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada kesehatan</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,
jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium,
berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua
populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan
kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan
siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak
dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan
karmabat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan
sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak
seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan
bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran
tanah dapat menyebabkan Kematian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada Ekosistem</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan
kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda
yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan
beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang
besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.
Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian
bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan
terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari
efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung
menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat Kematian anakan dan
kemungkinan hilangnya spesies tersebut.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada
akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan
dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan
lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang
panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari
bahan pencemar tanah utama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-outline-level: 4; text-align: justify;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8529017296373744721" name="Penanganan"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Upaya Mengatasi Pencemaran Tanah<span style="color: #333333;"><o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8529017296373744721" name="Remediasi"></a><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Terdapat beberapa cara untuk mengurangi
dampak dari pencemaran tanah, antara lain dengan remediasi dan bioremidiasi.
Remediasi yaitu dengan cara membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk
memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun (karbon dioksida dan air).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian
dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penanganan pestisida sebagai pencemar tanah ialah dengan tidak
menggunakannya. Cara ini merupakan yang paling baik hasilnya, tetapi hama tanah
mengakibatkan hasil produksi menurun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Cara yang dapat ditempuh antara lain pengaturan jenis tanaman dan waktu
tanam, Memilih varietas tanaman yang tahan hama, menggunakan musuh alami untuk
hama, menggunakan hormon serangga, pmandulan (sterilisasi), serta memanfaatkan
daya tarik seks untuk serangga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penting untuk diperhatikan adalah prosedur penggunaan dan perlakuan
terhadap penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan bahan kimia lainnya.
Karakteristik pestisida ini terbagi menurut struktur kimia dan komposisi materi
penyusunnya, sehingga prosedur penyimpanan dan penggunaan harus disesuaiakan
dengan prosedur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, google, serta pakain
kerja yang memadai penting dilakukan agar bahan tidak kontak langsung dengan tubuh
dan lingkungan sehingga mencemari lingkungan. Sedangkan perlakukan yang harus
diterapkan pada sampah hasil kegiatan, sebagaimana prinsip penanganan sampah
lainnya harus selalu diperhatikan, misalnya dengan prinsip Reuse, Recycling,
Reducing, dengan metode-metode sanitary landfill, dumping, grinding,
composting, incineration, atau derngan metode pirolisis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> Pencegahan dan penanggulangan merupakan dua tindakan yang tidak dapat
dipisah-pisahkan dalam arti biasanya kedua tindakan ini dilakukan untuk saling
menunjang, apabila tindakan pencegahan sudah tidak dapat dilakukan, maka
dilakukan langkah tindakan. Namun demikian pada dasarnya kita semua sependapat
bahwa tindakan pencegahan lebih baik dan lebih diutamakan dilakukan sebelum
pencemaran terjadi, apabila pencemaran sudah terjadi baik secara alami maupun
akibat aktivisas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baru kita lakukan
tindakan penanggulangan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Tindakan pencegahan dan tindakan penanggulangan terhadap terjadinya
pencemaran dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan macam bahan
pencemar yang perlu ditanggulangi. Langkah-langkah pencegahan dan
penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran antara lain dapat dilakukan
sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Langkah pencegahan </span></i></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak
menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya
bahan pencemar, antara lain:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara
lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup
dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi
terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka
penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat
dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar
sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara
individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman,
sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat
dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil,
kemudian dikubur.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang
akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar
dilakukan proses pemurnian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur
atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang
ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni
atau ke dasar lautan yang sangat dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun
sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat
dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<b><i><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Langkah penanggulangan </span></i></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan
terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi
bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi
bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur
adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat
serta tidak punahnya hewan tanah. Ada beberapa langkah penangan untuk
mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah. Diantaranya adalah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">1.</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <b>Remidiasi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yangtercemar.
Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini
lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan
bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut
dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di
bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut.
Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan
instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan
rumit.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">2.</span></b><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"> <b>Bioremediasi</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan
mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracunatau tidak beracun
(karbon dioksida dan air).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;">Kita juga dapat melakukan penanganan-penanganan seperti:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 16.1pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-indent: -18pt;"> Sampah-sampah
organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan
mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau
dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan
mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed
atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi
vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi
cara-cara pendaur ulang sampah.</span></li>
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> Bekas bahan bangunan
(seperti keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang
dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara
berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air,
sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar
rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan
dapat digunakan kembali sebagai air bersih.</span></li>
<li><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; line-height: 16.1pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">Hujan asam yang
menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu
ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-9457611354915644752013-05-13T02:26:00.001-07:002013-05-14T05:36:18.245-07:00Kesuburan Tanah<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOBEYjFBERDYajNfr-LDryXg4yWQGYOy-6t-2639HalCMsHVVzZwDOFXEb8z4ArBIpRSoQEaOy6XDJjKSARXHjIEJQ85YCG38JcVSVfGyJivftt5dCLgExkuvPmpRVa5ifcsXM49qoxaw/s1600/images+tanah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="311" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOBEYjFBERDYajNfr-LDryXg4yWQGYOy-6t-2639HalCMsHVVzZwDOFXEb8z4ArBIpRSoQEaOy6XDJjKSARXHjIEJQ85YCG38JcVSVfGyJivftt5dCLgExkuvPmpRVa5ifcsXM49qoxaw/s400/images+tanah.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: inherit;">Tanah yang banyak ditumbuhi tumbuh-tumbuhan lebih subur daripada tanah gundul atau ada tumbuh-tumbuhannya, karena didalamnya terkandung lapisan bunga tanah yang tidak terkena erosi. Akan tetapi, bila hutan-hutan ditebang tanpa batas, apalagi di daerah yang miring, maka erosi oleh air maupun angin dapat dengan mudah terjadi ditanah bekas injakan-injakan binatang.</span></div>
<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ciri-ciri tanah subur antara lain: tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil; banyak mengandung garam yang berguna untuk makanan tumbuh-tumbuhan ; dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam-garaman.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tekstur tanah menunjukan proporsi pelatif dari ukuran partikel-partikel tanah. Rentangan ukuran partikel yang tersebar dapat dijumpai dalam kelompok tanah lempung(<i>clay</i>) yang diameter partikel-partikelnya mempunyai ukuran 0,0002 mm hingga hampir sebesar molekul. Struktur tanah adalah susunan butir-butir suatu tanah. Pada umumnya, komposisi tanah terdiri dari 90 % bahan mineral, 1-5 % bahan organik, 0.9 % udara dan air.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah antara lain komposisi mineral dan batuan/bahan induk, sifat, dan cepatnya proses pembentukan tanah lokal, serta umur relatif tanah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hubungan antara tekstur dan kesuburan tanah tidak selalu ada meskipun tekstur tanah dapat menentukan atau berpengaruh dalam beberapa hal berikut :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<ul>
<li style="text-align: justify;">Pengerjaan tanah, misalnya tanah berpasir di daerah iklim basah biasanya cepat terurai. Selain itu, tanah tersebut berkapasitas rendah dalam menahan air, sehingga mudah mengering. Dengan menambah bahan-bahan organis, maka kesuburan tanah tersebut dapat ditingkatkan.</li>
<li style="text-align: justify;">Pengerjaan tanah berpasir di daerah beriklim kering (<i>arid</i>). Tanah disini meskipun kadar bahan makanannya cukup tinggi, tetapi nilai kesuburannya rendah karena minimnya presipitas, pencucian, dan rendahnya kapasitas menahan air.</li>
<li style="text-align: justify;">Pengerjaan tanah lempung. Dipandang dari sudut mudah tidaknya dikerjakan dan komposisi kimiawinya, tanah lempung mempunyai sifat yang bermacam-macam, diantaranya bersifat plastis dan sukar untuk diolah bila basah, serta keras jika kering. Namun, di daerah iklim tropis basah tanah lempung memiliki permeabilitas walaupun rendah.</li>
</ul>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air meresap kedalam tanah melalui pori-pori tanah baik kearah horizontal maupun ke arah vertical. Cepat atau lambat perembesan air ini sangat ditentukan oleh tekstur tanah. Semakin kasar tekstur tanah semakin cepat perembesan air.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Ketebalan atau solum tanah menunjukan berupa tebal tanah diukur dari permukaan sampai ke batuan induk. Erosi menyangkut banyaknya partikel-partikel tanah yang terpindahkan. Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengafusan dan pengaliran air yang berada dalam tanah atau permukaan tanah yang menggenang.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Didaerah yang mempunyai solum tanah dalam drainase yang baik tekstur harus kemiringan lereng 1-2% dapat diusahakan secara intensif tanpa bahaya erosi atau penurunan produktivitas. Daerah seperti ini mempunyai kemampuan besar dan bila diusahakan hambatan. Kemampuan daerah bersolum tanah dangkal, drainase buruk, tekstur tanah sangat halus atau sangat kasar dan berlereng curam adalah terbatas dan bila lahan itu digunakan banyak hambatannya..</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat dari segi kesuburannya, tanah dibedakan atas tanah-tanah muda, dewasa, tua, dan sangat tua.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Tanah memerlukan unsur-unsur untuk berubah dan berkembang. Bahan makanan yang diperlukan tanah adalah : K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, dan Mn.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8529017296373744721.post-78152676199609503262013-05-13T02:19:00.004-07:002013-05-14T05:36:42.905-07:00Pencemaran Sungai di Kab. Bandung Menggila<div style="color: black;">
<div style="text-align: justify;">
KAB. BANDUNG (RD) – Pencemaran sungai di kab.Bandung makin hari
semakin menggila. Sungai Citarum, yang merupakan salah satu sungai di
Kabupaten Bandung, sekarang terkena dampak limbah pabrik paling parah,
beberapa anak sungai yang membentang di wilayah Kabupaten Bandung pun
kondisinya sangat memprihatinkan. Seperti anak sungai yang mengalir di
wilayah Pameungpeuk, Kabupaten Bandung yang alirannya bermuara ke Sungai
Citarum, saat ini kondisinya sangat memprihatinkan, karena warna air
sering berubah, dan menimbulkan bau tidak sedap.<br />
<br />
<a name='more'></a></div>
</div>
<div style="color: black;">
<span id="more-3486"></span>
</div>
<div style="color: black;">
<div style="text-align: justify;">
Limbah yang mengotori aliran sungai tersebut, sebagian besar
merupakan limbah pabrik yang sengaja dibuang langsung ke aliran sungai
tanpa di proses terlebih dahulu, pabrik biasanya membuang limbah pada
saat hujan datang atau aliran sungai banjir dan pembuangannya dilakukan
malam hari. Bahkan sama sekali ada pabrik yang diduga belum mengantongi
izin dari dinas terkait. Namun demikian pemerintah setempat maupun
dinas terkait tidak peduli dengan kondisi ini. Bahkan hingga saat ini
nyaris dibiarkan serta tidak ada tindakan apapun kepada pihak pabrik
yang membuang limbahnya ke sungai.</div>
</div>
<div style="color: black;">
<div style="text-align: justify;">
Jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin dalam waktu dekat
pencemaran yang sudah sangat parah tersebut berdampak buruk bagi warga
yang bermukim di sepanjang aliran sungai terutama timbulnya wabah
penyekit seperti gatal-gatal dan gangguan pada pernafasan.</div>
</div>
<div style="color: black;">
<div style="text-align: justify;">
Seperti dilansir <a href="http://www.tipikorjabar.com/" style="color: black;">media online tipikorjabar.com</a>,
banyak masyarakat mengeluhkan bau menyengkat di udara yang membuat
sesak nafas dan adanya pencemaran udara “Kami kesal pada pabrik-pabrik
yang suka membuang limbah langsung ke sungai, apalagi kalau sedang
banjir, air pun menjadi kotor dan bau sehingga kaki kami pun
gatal-gatal, mungkin mas tau bale endah suka banjir, padahal sudah
berapa kali kami menegurnya” Tegas AS (31/01)</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: black;">
Untuk itu diharapkan pemerintah pun segera mengambil tindakan tegas
atas pencemaran tersebut, sehingga tidak merugikan warga sekitarnya. </span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13976626350804554427noreply@blogger.com0